Thursday, April 10, 2008

Maternity Room

Sebagai Ibu menyusui, saya kadang kesulitan mencari tempat menyusui kalau sedang jalan-jalan dan tiba-tiba anak saya menangis lapar. Memang beberapa pusat perbelanjaan ada yang sudah menyediakan fasilitas tersebut. Tapi, sebagian lain masih belum tumbuh lagi kesadarannya. Seperti sebuah mall besar di JB. Kalau sudah begitu, saya terpaksa cari surau atau kembali ke mobil, nenyusui disana.

Ruangan menyusui atau maternity room yang paling saya suka adalah di Suria KLCC. Ruangannya luas, tersedia tempat untuk menukar diapers, tempat bermain anak-anak, dan ruang menyusui yang ditutup dengan gorden. Kalau dipusat perbelanjaan lain yang menyediakan fasilitas tersebut, ruangannya biasanya kecil saja, dengan satu sofa dan satu matras untuk menukar diaper. Itupun bagi saya sudah mencukupi, karena biasanya diruangan menyusui jarang ada orang.

Sejak dari anak saya yang pertama, Najwa, saya memang menyusukannya secara ekslusif. Dari lahir sampai 6 bulan pertama saya hanya memberinya air susu ibu (ASI). Makanan tambahan baru diberikan setelah 6 bulan. ASI saya berikan sampai dia berumur 2 tahun 4 bulan. Karena saya hamil lagi, dengan perjuangan susah payah saya berhasil menyapihnya.

Anak kedua saya, Aliff, pun hanya saya beri ASI saja. Walaupun sempat terkena jaundice ringan di 2 bulan pertama, saya tak terpengaruh untuk memberinya susu botol atau susu kambing yang katanya bisa menghilangkan kuning. Saya turuti saran dokter untuk hanya memberi ASI saja, karena jenis jaundice anak saya adalah breastfeeding jaundice.

Saya berpegang teguh pada prinsip, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Memberinya makanan lain sebelum 6 bulan adalah 'terlarang' bagi saya. Manfaatnya bisa saya rasakan pada Najwa. Alhamdulillah, najwa tumbuh sehat, jarang kena penyakit.

Jadi, walaupun sedikit repot kalau jalan-jalan, karena saya tidak mungkin menyusui didepan umum, saya tetap dengan prinsip saya itu. Apalagi di Indonesia sekarang sedang marak susu formula berbakteri.

Mudah-mudahan, semakin banyak pusat perbelanjaan yang menyediakan maternity room. Mudah-mudahan juga semakin banyak ibu-ibu yang menyusukan bayinya. Saya kadang prihatin, kalau melihat bayi dari lahir sudah diberi susu botol. Tidak mengertikah? atau malas? atau yang lebih parah, tidak peduli...!!!

1 comment:

INDAH IP said...

Siipp! :-). Hidup ASI!