Friday, May 30, 2008

dok Kelate

Bangun jam 4 pagi. Cepat2 kerjakan tugas kantor. Selesai jam 7.00. Terburu-buru buat sarapan, bihun goreng dan nasi goreng sekalian untuk bekal. Yup, kami ke Kelantan pagi ini. Mandikan najwa, aliff...semua serba cepat. Siapkan barang2 yang akan dibawa, packing terus masukkan ke bagasi.


Huahhh...selesai juga. Tepat jam 10 pagi kami berangkat. Bismillahitawakkaltu 'alallah. mudah2an dilancarkan perjalanan kami. Kami mengambil jalan Kulai-Kota tinggi-Mersing-Kuantan-Jerangau Jabung-Kuala Berang-Kelantan. Panjang dan melelahkan.

Aliff langsung tertidur begitu masuk dalam mobil. Bangun jam 2. Lega. Setidaknya saya cuma harus melayan najwa. Sempat juga main din din tak udin dimobil. Hehe...ini permainan tempo dulu masa kanak-kanak saya.

Suami saya memandu dengan semangat tinggi :D. Tak terasa lelah katanya. Efek dari menjadi vegetarian..hahaha... Kami cuma berhenti untuk sholat Ashar jamak dengan sholat dhuhur. Makan? Kami bawa bekal jadi tak perlu singgah kedai makan. Kami memang sudah jarang makan diluar, apalagi semenjak ada temuan dari Persatuan Pengguna Pulau Pinang dengan ditemukannya bakteri e-coli dibeberapa restoran di Penang. Masak sendiri jauh lebih sehat dan hemat. Kalaupun terpaksa makan diluar, saya akan pilih restoran yang bersih. Kalau perlu lihat dulu dapurnya, bersih atau tidak hehehe... Maaf lah, kebanyakan restoran walaupun nampak bersih diluar, tapi dapurnya kotor. Padahal disitulah proses mengolah makanan dilakukan.

Seperti lazimnya di Malaysia, perjalanan kami ditempuh dengan menyusur perkebunan kelapa sawit yang mula membentang sejak dari Kota Tinggi lagi. Masuk Jabor, lori balak (truk pengangkut kayu balak), banyak terlihat. Kayu-kayu sebesar gajah diikat dengan rantai besi. Beberapa mobil mengekor dibelakang lori. Terbayang kalau ikatan kayu putus, kayu gajah itu akan menggelinding menimpa mobil2 dibelakang. Naudzubillah. Kayu bernilai tinggi yang usianya mungkin ratusan tahun, ditebang untuk keperluan industri. Sayang rasanya..


Ah sudah sampai Kelantan jam 8.45. Tepat 12 jam. Biasanya kami perlukan waktu 14 jam untuk sampai. Abah dan Ummi sudah menunggu. Yang ditunggu tentu Aliff, karena ini pertama kali dia pulang kampung. Huaaaa..semua terkejut melihat Aliff yang montel, 8.5 kg dalam usia 4 bulan 3 minggu.

Saturday, May 24, 2008

(suami saya) vegetarian

Pulang kerja, suami saya membawa sebungkus keropok lekor mentah. Dia terus kedapur. Lapar, katanya. Niatnya mau menggoreng keropok. Saya mengekor dibelakang.
saya :keropok lekor kan terbuat dari ikan
suami : oiyaaaa... lupa..tak jadi lah. tapi tak pa, goreng untuk bunda dan wawa katanya.

Hehe saya nyengir. Suami saya seorang vegetarian. Belum lama, baru 2 bulan ini. Mula-mula dia menghindari makan daging dan ayam. Sukses. Betul-betul tak mau menjamah. Karenanya, waktu dapat kiriman daging kurban dari kampung, berminggu-minggu tak habis-habis. Akhirnya dibuat dendeng oleh ibu saya.

Kemudian, next step mulai menghindari ikan dan kawan-kawannya. Mulanya terinspirasi dari Vita, yang bulan maret datang berkunjung kerumah saya dari Jakarta. Dia memang seorang vegetarian sejati, walaupun karena terpaksa, gak doyan hewan!! Mulailah suami saya cuma makan roti ditemani sayur kubis wortel dan salad. Makan nasi cuma dengan sayur bayam yang direbus begitu saja tanpa minyak, dibubuhi sedikit garam dan gula. Atau masak singgang katanya, buah bendi (ladies fingers), direbus dengan lengkuas. Baunya? aduh makkk...saya sampai minta maaf karena tidak berani menjamah makanannya.

Sebelumnya, suami saya adalah penggemar makanan bersantan dan berkari. Masak saja gulai ikan tongkol dengan nasi dagang khas Kelantan, maka dia akan begitu berselera makan. Segala jenis gulai memang kesukaannya. Dulu saya sampai harus membatasi masak gulai cukup seminggu sekali. Khawatir kolesterol naik.

Sekarang, masakan saya tak laku. Saya harus berjuang keras menghabiskan lauk pauk supaya tak bersisa. Dulu, biasanya dia yang melicinkan makanan saya.
Efek dari menjadi vegetarian ini, suami saya jadi lebih kurus, berkurang beberapa kilogram. Emosi pun (katanya) jadi lebih terkontrol.

Tapi suami saya berhenti jadi vegetarian ketika makan mie rebus digerai haji wahid di Angsana, JB. Dia rela mengantri giliran untuk mendapatkan sepinggan mie rebus yang ingredients-nya adalah kuah dari udang kering dan ada sebutir telur sebagai pelengkap. Saya bilang tak aci nih...bukan vegetarian sejati namanya.

Ketika mendapati berat badannya naik kembali suami saya risau.
Saya bilang : tak pa lah, kan kontrak iklan dengan pil binari majakani patani tu dah habis. tak pa gemuk sikit..."

huahuahua...

Thursday, May 22, 2008

ASI Dongkrak IQ Bayi

INGIN memiliki buah hati cerdas? Berikanlah ASI sejak lahir karena bayi yang mendapat air susu ibu terbukti memiliki kecerdasan lebih tinggi ketimbang mereka yang hanya diberi susu formula.

Besarnya manfaat ASI bagi kecerdasan bayi diungkapkan para peneliti dari McGill University di Kanada. Hasil riset mereka menyimpulkan bahwa bayi peminum AS menunjukkan hasil tes IQ yang lebih baik pada usia enam tahun.

Namun begitu, para peneliti tidak dapat memastikan apakah tingginya IQ tersebut disebabkan air susu atau pengaruh dari aktivitas menyusui . Riset yang melibatkan 14 ribu anak ini adalah bukti terbaru dari sekian banyak laporan tentang pengaruh positif ASI terhadap kecerdasan.

Masalah yang kerap dihadapi penelitian sebelumnya adalah kesulitan menentukan apakah hasil temuan berkaitan dengan fakta bahwa ibu dari kalangan elit cenderung mau memberi ASI, serta beragam faktor lain yang berhubungan dengan keadaan keluarga yang mempengaruhi kecerdasan.

Namun riset terbaru yang juga dimuat Archives of General Psychiatry ini mencoba memperhitungkan masalah tersebut dengan memantau perkembangan anak sejak lahir di beberapa rumah sakit di Belarusia. Beberapa rumah sakit di negara ini merekomendasikan para ibu untuk menyusui bayi dengan ASI.

Dari riset terungkap bahwa anak yang mendapat ASI ekslusif selama 3 bulan pertama - dan kebanyakan juga berlanjut hingga setahun - mencatat rata-rata 5,9 poin lebih besar dalam tes IQ pada usia 6 tahun.
Para guru juga merata-ratakan anak penerima ASI secara signifikan memiliki kemampuan akademis lebih tinggi, baik dalam membaca dan menulis.

"Pemberian ASI ekslusif jangka panjang tampaknya memperbaiki perkembangan kognitif anak-anak," ujar pimpinan riset Profesor Michael Kramer.

Menurut analisa riset, beragam asam lemak yang terkandung dalam ASI diyakini mampu meningkatkan kecerdasan. Selain itu, aspek fisik dan emosional dalam proses menyusui dapat menciptakan perubahan permanen pada perkembangan otak anak.

Para peneliti juga mengindikasikan kegiatan pemberian ASI meningkatkan interaksi verbal antara ibu dan anak, yang pada gilirannya membantu perkembangan mereka.

AC
Sumber : BBC
www.kompas.com

Bahaya Minum Air Bagi Bayi

Para ahli kesehatan dari Johns Hopkins Children’s Center di Baltimore Amerika Serikat memperingatkan para orang tua untuk tidak memberi minum air kepada bayi di bawah usia enam bulan. Menurut hasil penelitian mereka, bayi di bawah 6 bulan akan terancam mengalami intoksikasi atau keracunan jika terlalu sering meminum air.

Sudah menjadi standar baku bahwa bayi di bawah usia 6 bulan seharusnya hanya mendapatkan makanan dari Air Susu Ibu (ASI). Selain steril, ASI adalah makanan alami yang padat nutrisi dan tidak mungkin diimbangi oleh susu formula atau makanan buatan lainnya.

Menurut para ahli di John Hopkins, memberikan air kepada bayi dikhawatiran dapat memicu refleks haus sehingga mereka akan kelebihan cairan.

“Bahkan ketika masih sangat mungil, bayi memiliki refleks akan rasa haus atau keinginan untuk minum. Ketika bayi kehausan dan ingin minum, cairan yang mereka butuhkan nantinya akan melebihi kebutuhan ASI atau susu formula ,” ungkap Dr. Jennifer Anders, salah seorang dokter anak di John Hopkins Children’s Center seperti dikutip Reuters Health.

Oleh karena organ ginjal bayi belum sempurna, lanjut Anders, memberi terlalu banyak air kepada bayi akan mengakibatkan tubuh mereka mengeluarkan sodium dan air buangan dalam jumlah banyak. Kehilangan sodium akan mempengaruhi aktivitas otak, oleh karena itu gejala awal keracunan dapat berwujud seperti irritabilitas, mengantuk dan perubahan mental lainnya.

Gejala lainnya dapat berupa rendahnya temperatur atau suhu tubuh (secara umum 97 derajat Fahrenheit), pembengkakan pada muka dan kejang-kejang. "Ini merupakan kondisi yang tidak terang-terangan," ungkap Anders.

Gejala-gejala awal keracunan ini tidaklah tampak, oleh karena itu kejang-kejang mungkin gejala pertama yang harus diwaspadai orang tua . Namun bila seorang anak mendapatkan penanganan medis sejak dini, kejang yang dialami anak kemungkinan tidak akan menimbulkan efek jangka panjang, tambahnya.

Anders dan rekannya mengatakan, air putih sebagai sebuh minuman seharusnya dihindari oleh bayi usia enam bulan atau usia di bawahnya. Para orang tua juga harus mencegah penggunaan susu formula yang terlalu encer, atau minuman bayi yang mengandung elektrolit.

Anders juga menambahkan, pada beberapa kasus tertentu pemberian air pada bayi mungkin tepat. Misalnya, bayi yang usianya lebih tua diperbolehkan mendapat sedikit air untuk membantu mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi) atau saat cuaca sangat panas. Tetapi para orang tua seharusnya selalu berkonsultasi dahulu dengan dokter anak sebelum melakukannya, sertaa hanya boleh memberi bayi satu atau dua ons air .

Jika orang tua mencurigai bayi mereka mengalami intoksifikasi, atau bayi mengalami kejang-kejang, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

AC
Sumber : Reuters
www.kompas.com

Friday, May 16, 2008

Kenapa?

Anak pertama saya, Najwa 2 tahun 10 bulan, mulai menunjukkan sifat ingin tahu. Ia mulai bertanya kenapa..kenapa..kenapa..??? Walaupun saya agak repot menjawab pertanyaannya, tapi saya gembira. Agaknya kecerewetan saya (akibat mulut yang susah diam) mulai menampakkan hasil. Saya memang ingin dia banyak bertanya. Karena itu disetiap kesempatan saya dan juga suami selalu bercerita tentang apa saja pada Najwa. Tentang langit, awan, hujan, matahari, bulan, pohon yang sedang berbuah, tentang kakeknya almarhum, apa saja.... Pertanyaannya masih sederhana, tidak sampai membuat saya susah mencari jawabannya.

Ketika melihat orang naik roller blade di you tube memakai baju biru, dia tanya : kenapa orang itu pakai baju biru?. Saya diam sebentar, memperhatikan orang tersebut, lalu : agaknya dia nak sesuaikan bajunya dengan stocking yang juga warna biru. lihat, roller blade-nya pun warna biru. Supaya matching.

"kenapa pasport bunda warna hijau? Kakak dengan ayah warna merah?
Karena bunda orang Indonesia. Ingat tak pasport nenek, teteh uwi, kakak vita juga warna hijau.

"kenapa bunda orang Indonesia?"
O yang itu.. sebab bunda lahir di Indonesia, kakek nenek wawa pun orang Indonesia.

kenapa bunda tak jadi orang Malaysia je?
Boleh juga bunda jadi orang Malaysia. tapi nanti mungkin 10 tahun lagi. Hehe..boleh ke tak ye...???

"kenapa adek tak boleh pakai baju wawa?
karena adek lelaki. lelaki tak pakai baju bergambar bunga, ada renda, ada ribbon. Lelaki pakai baju bergambar kereta, hewan, atau tak ada gambar.

"kalau pakai juga?"
nanti dibilang pondan.. hehehe...

"pondan tu apa?"
pondan tu..bencong heee...lelaki yang berpakaian seperti perempuan.

dan setelah itu, dia akan ketawa terkekeh kekeh bila kata pondan disebut.

banyak lagi pertanyaan2 sederhana lainnya. Tampaknya saya harus beli ensiklopedia untuk persediaan jika sewaktu-waktu dia tanya hal-hal yang susah dijelaskan dengan bahasa anak kecil. seperti : bagaimana bunda boleh mengandung?

waaaaa....apakah jawabannya?

Wednesday, May 14, 2008

Tsunami tak Bersuara

Krisis pangan, kini sedang melanda semua penjuru, kecuali negara-negara makmur di Amerika utara dan Eropa barat. Dari Haiti ke Bangladesh, dari Kamerun ke Indonesia: harga pangan semakin tak terjangkau oleh sebagian besar penduduk dunia. Di seluruh dunia, harga pangan tiga tahun ini, sudah meningkat hingga dua kali lipat. Harga bahan pangan pokok, seperti gandum, beras, jagung, dan kacang-kacangan naik hingga puluhan persen. PBB menyebut keadaan ini sebagai tsunami yang tak bersuara dan melanda dua miliar penduduk miskin yang sudah biasa menahan lapar.

Konsekuensinya, risiko kemiskinan hingga ratusan juta orang di dunia juga semakin tinggi. Begitulah laporan terbaru dari Bank Dunia yang disampaikan Presidennya, Robert Zoellick pada KTT Washington, Amerika Serikat, awal April lalu, seperti dilansir kantor berita AFP. Pertemuan itu, antara lain menghasilkan kesepakatan untuk mengalokasikan dana sebesar US$ 500 juta bagi program darurat pangan sampai bulan ini. Jumlah ini memang jauh dari memadai, namun kata Zoellick, "Kita harus meletakkan uang kita (investasi) di mulut kita sendiri agar kelak kita bisa memberi makan pada mulut-mulut yang lapar."

Awal April silam, harga beras di pasar internasional sudah mencapai US$ 800. Kenaikan itu sejalan dengan pengurangan ekspor dari negara-negara produsen beras utama dunia, seperti Cina, India, Vietnam, dan Thailand. Di Cina, harga-harga kebutuhan sudah naik 21 persen pada tahun ini dan masih akan terus seperti itu pada bulan-bulan mendatang. Hal ini, akibat persediaan global yang berkurang dan konsumen domestik yang memborong bahan pangan karena takut harga naik. Kenaikan harga-harga pangan itu, pada akhirnya telah menimbulkan kekhawatiran tentang tingginya inflasi di negara itu.

Harga pangan yang tinggi itulah, kemudian menyebabkan protes dan pemberontakan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Seperti terjadi di Haiti, Bangladesh, Somalia, dan Filipina. Senin 5 Mei 2008, Presiden Senegal, Abdoulaye Wade, menganggap organisasi pertanian dan pangan dunia atau FAO biang keladi kenaikan harga pangan. Oleh Wade, selama ini FAO dinilai hanya memboroskan banyak uang tapi tidak efisien bekerja dan tidak menunjukkan tanggung jawabnya ketika harga-harga pangan terus mahal. Dikutip Radio Nederland, Wade karena itu menyerukan, agar FAO dibubarkan.

Sebelum muncul pernyataan Wade, Olivier de Schutter mengatakan, naiknya harga pangan dunia merupakan pelanggaran serius terhadap HAM. Schutter adalah penyusun laporan PBB masalah pangan. Dia menilai, meningkatnya permintaan terhadap bahan bakar organik, merupakan penyebab tingginya harga pangan yang kemudian berdampak pada ratusan juta orang di seluruh dunia. Karena itu, Shcutter menyerukan pentingnya membatasi pengaruh perdagangan uang, berdasarkan spekulasi harga pangan. Dia juga meminta majelis HAM PBB harus ikut menangani krisis pangan dunia.

Apa yang disebut sebagai meningkatnya permintaan bahan bakar organik oleh Schutter, adalah terus meluasnya eksplorasi lahan pertanian dan hasilnya untuk pembuatan bahan bakar alternatif organik seperti ethanol. Penny Ferguson dari Program Pangan Dunia PBB di Nairobi, Kenya mengatakan, banyak pemerintahan negara harus memutuskan berapa banyak lahan akan digunakan untuk menanam bahan pangan seperti gula dan jagung yang memproduksi bahan bakar organik. Kata Ferguson, bila lahan yang biasanya digunakan untuk produksi pangan digunakan untuk produksi bahan bakar, ini akan memengaruhi persediaan bahan pangan bagi masyarakat miskin dunia, yang secara dominan bergantung pada biji-bijian dan komoditas lain.

Di luar soal penggunaan lahan pertanian dan hasilnya untuk kepentingan eksplorasi bahan bakar organik, faktor gagal panen yang terjadi di Australia, Amerika Serikat, Cina, dan India, juga menjadi penyebab semakin berkurangnya cadangan pangan dunia. Permintaan daging dan produk olahan susu dari Cina dan India meningkat jauh lebih cepat dari yang diperkirakan orang. Permintaan makanan ternak pun meningkat, tapi pasokan berkurang.

Kondisi itu, diperparah oleh mahalnya harga minyak mentah dunia dan rendahnya nilai tukar mata dolar Amerika Serikat. Mudah ditebak, banyak orang lalu melakukan spekulasi di bidang harga pangan masa mendatang. Begitulah analisis Profesor Louise Fresco, guru besar pembangunan berkesinambungan Universiteit van Amsterdam, yang pernah menjabat wakil direktur jenderal FAO kepada Radio Nederland.

Fresco meninggalkan FAO, karena tidak puas terhadap terus berlangsungnya langkah penghematan dan lemahnya organisasi sekelas FAO. Organisasi itu, sudah tidak mampu lagi mengikuti perkembangan yang begitu cepat di dunia pertanian. Tapi, menurut Fresco, FAO tidak bertanggung jawab langsung terhadap krisis bahan pangan yang sekarang mencekam dunia.

Menurut Fresco, penyebab lain krisis pangan yang sekarang melanda dunia adalah terus diabaikannya sektor pertanian dalam 20 tahun terakhir. Banyak pemerintah dan orang biasa menganggap bahan pangan semata-mata hanya seperti barang murah, dan tidak memberi perhatian khusus. Tidak ada orang yang sudi menginvestasikan modalnya dalam sektor pangan. Fresco karena itu, mendesakkan perlunya investasi besar-besaran di sektor pertanian dunia, termasuk peningkatan perhatian terhadap sektor itu.

Jika tidak ada penanganan serius dari seluruh negara di dunia untuk menangani krisis pangan ini - misalnya sektor pertanian terus ditelantarkan - Fresco percaya, pada tahun-tahun mendatang kerusuhan akibat mahalnya bahan pangan diperkirakan masih akan terus berlanjut. Selama ini menurut Fresco, pertanian adalah sektor yang sudah begitu ditelantarkan, dan selalu dianggap sektor terbelakang, tidak menarik bagi pengusaha muda dan sebagainya.

Di Indonesia, sebagian besar orang, kini sedang menunggu dan bersiap menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok dan harga-harga lainnya, menyusul rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada Juni mendatang. Sebuah kenaikan yang akan semakin menambah jumlah orang yang kelaparan di dunia, juga sebuah ironi pada saat negeri ini menyongsong 100 tahun kebangkitan nasional.

Rusdi Mathari, Wartawan dan pengelola blog, tinggal di Jakarta
www.republika.co.id

Aliff 4 bulan

Tak terasa, kini Aliff sudah berusia 4 bulan. Berat badannya sudah 8 kg. wahhhh..!!! montel kata orang Melayu. Dulu najwa 10 bulan baru 8 kg.

Perkembangannya sejauh ini Alhamdulillah bagus. Sudah bisa tengkurap, tertawa terkekeh kekeh, memegang benda sambil meremas-remasnya. Apalagi ya?

Autiskah Anak Saya?

Siapa pun pasti tidak menginginkan putra-putrinya menderita autis. Namun, jika terlanjur mengidapnya, sebagai orang tua tentu kita akan berusaha untuk melakukan berbagai pengobatan agar autis yang diderita si kecil bisa sembuh.

Dr Irawan Mangunatmadja, SpA(K), dokter spesialis anak mengungkapkan, kasus autis banyak terjadi di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, diagnosis yang ditemukan pada masing-masing kasus juga tidak seragam. Menurutnya, autisme hingga kini belum diketahui penyebabnya. Dia menjelaskan, anak yang menderita autis dapat dikenali karena perilakunya yang menunjukkan sikap berbeda dari anak kebanyakan. ‘’Penyebabnya, karena kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak,’’ ujar Irawan dalam diskusi yang diselenggarakan Sun Hope Indonesia, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ia menyebutkan, autisme umumnya muncul pada anak sebelum usia tiga tahun. Penderita autisme biasanya mengalami gangguan interaksi sosial, gangguan dalam berkomunikasi, dan memiliki perilaku, minat, aktivitas hanya itu-itu saja dan dilakukan berulang-ulang. Misalnya, minat tidak sesuai dengan umurnya, melakukan gerakan aneh berulang-ulang, terpaku pada bagian obyek, dan sangat menyukai televisi/iklan).

Pada umumnya penderita autis mengalami gangguan dengan interaksi sosialnya seperti perilaku nonverbal, tidak bermain dengan teman sebayanya, tidak berbagi kesenangan dengan orang lain, tidak ada respons emosi timbal balik, dan tidak mau meniru. Penderita autis juga m engalami gangguan komunikasi.

Contohnya, penderita mengalami keterlambatan bicara atau tidak bicara atau gangguan kualitas bicara (bicara tidak lama). ‘’Tetapi, bisa juga si penderita melakukan pengulangan kata atau kalimat (ekolalia) dan berbicara dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti,’’ paparnya.

Pada prinsipnya, kata Irawan, bila belum terlambat, autis bisa disembuhkan. Beberapa jenis terapi yang biasa digunakan pada penderita autis adalah terapi medis, terapi biomedis, terapi alternatif, homeopati, naturopati, pijit, tusuk jarum, terapi perilaku, okupasi dan bicara. Saat ini sudah banyak pusat terapi untuk penderita autis.

Beberapa hal yang bisa dilakukan bila menjumpai anak yang berperilaku menunjukkan keanehan. Yakni, lakukan terapi perilaku-ABA yang berguna untuk menghilangkan tingkah laku anak yang tidak layak. Kedua, terapi sensori integrasi yang bertujuan agar penderita autis melakukan proses biologis di otak dengan mengolah informasi sensoris dan digunakan sesuai tujuan.

Terapi yang ketiga adalah terapi okupasi. Caranya, penderita diminta untuk menggunakan aktivitasnya untuk melakukan intervensi sehingga fungsi perkembangannya meningkat. Keempat, terapi wicara yang berguna untuk anak yang mengalami gangguan dan kesulitan berkomunikasi.

Tetapi lainnya yang bisa dilakukan atau terapi tambahan adalah dengan terapi musik, Auditory Inegration Training (AIT), dan Dolphin Assisted Therapy.

Untuk membantu menstimulasi perkembangan anak, orang tua bisa melakukan hal-hal lain dirumah seperti : (1) Memberikan stimulasi dua arah; (2) Selalu berbicara dengan anak Anda; (3) Berikan dorongan pada anak agar anak mau bertanya; (4) Dengarkan anak dan ajak bermain; (5) Bacakan cerita menjelang mau tidur; (6) Setiap mengajarkan kata tunjukkan bendanya; (7) Ajarkan lagu yang disukai; (8) Rencanakan berjalan- jalan. ‘’Diagnosis dini pada anak autis sangat menentukan masa depannya,’’ papar Irawan.

www.republika.co.id

Saturday, May 10, 2008

Vaksin cegah kanser serviks

Vaksin cegah kanser serviks

Oleh YEO LI SHIAN

Di negara-negara membangun, hanya 41 peratus daripada wanita berpeluang mendapatkan rawatan seandainya mereka ingin terus hidup.


ANDA mungkin boleh menyediakan semangkuk mi segera dalam masa empat minit. Tetapi, sedarkah anda dalam tempoh sesingkat itu juga nyawa seseorang wanita di rantau Asia Pasifik akan melayang? Semuanya gara-gara bahana kanser pangkal rahim yang meragut sejumlah 143,000 nyawa setiap tahun.

Dalam konteks dunia, sekurang-kurangnya 270,000 kematian ekoran kanser serviks dilaporkan setahun dengan sekitar 80 peratus daripadanya berlaku di negara-negara membangun. Di negara-negara membangun, hanya 41 peratus daripada wanita berpeluang mendapatkan rawatan seandainya mereka ingin terus hidup.

Malah, realiti bahawa pakar-pakar perubatan juga tidak seratus-peratusnya pasti terhadap punca sesuatu penyakit, merupakan satu kenyataan yang lebih memeritkan.

Namun begitu, realiti yang menyedihkan ini bagaimanapun tidak bermakna kita terpaksa akur kepada takdir semata-mata. Tetapi, beberapa faktor risiko yang akan meletakkan wanita kepada bahana kanser serviks sepatutnya dijadikan panduan.

Kanser serviks yang menjejaskan bahagian bawah uterus telah dikenal pasti berpunca daripada beberapa jenis virus yang dikenali sebagai virus human papilloma (HPV).

Meskipun pada awalnya penyakit ini tidak menunjukkan sebarang simptom, petanda-petanda seperti pendarahan dari faraj dan kesakitan pada bahagian pelvik yang mulai dirasai bermakna anda tidak patut mengambil ringan lagi.

Pakar Perunding Obstetrik dan Ginekologi Onkologi dari Pusat Perubatan Gleneagles Intan, Datuk Dr. Abdul Aziz berkata, simptom konsisten seperti pendarahan yang berlaku selepas hubungan seks adalah petanda perkembangan kanser.

"Pendarahan selepas hubungan intim biasanya adalah petanda sesuatu jenis kanser sedang berkembang secara perlahan-lahan. Jadi, seseorang wanita perlu peka terhadap perubahan tubuhnya dan jika sedar akan salah satu simptomnya, dapatkan diagnosis doktor secepat mungkin," katanya dalam pelancaran vaksin kanser serviks terbaru, Cervarix di ibu negara baru-baru ini.

SIMPTOM seperti pendarahan yang berlaku selepas hubungan seks adalah petanda perkembangan kanser.

Menurutnya, kawasan serviks yang dijangkiti HPV dan tidak menjalani pemeriksaan sepatutnya boleh berkembang kepada peringkat prakanser. Peringkat prakanser yang tidak dirawat dalam tempoh 10 tahun akan membuka ruang kepada kehadiran kanser dalam tubuh.

"Jika seseorang wanita mendapat jangkitan HPV dan memberitahu doktor, risiko masalah kesihatannya daripada bertambah buruk mungkin boleh dikurangkan. Satu perkara penting yang perlu ditekankan ialah ramai wanita mengabaikan kepentingan ujian pap smear," katanya.

Ujian pap smear yang diperkenalkan pada tahun 1943, boleh mengesan perubahan sel atau membantu doktor mengesan sel-sel prakanser dalam serviks yang berpunca daripada HPV. Rawatan ke atas perubahan sel yang dikesan mampu mencegah berlakunya kanser serviks.

Malangnya, pengabaian ujian pap smear di kalangan wanita-wanita dikenalpasti sebagai antara penyumbang kepada penyakit kanser serviks. Mereka yang tidak memperoleh saringan kesihatan menerusi ujian pap smear adalah lima kali ganda tingginya risiko untuk mendapat kanser pangkal rahim.

Selain itu, pertukaran pasangan seksual secara kerap turut meningkatkan risiko mendapat kanser serviks. Wanita yang telah mendapat jangkitan HPV dan pada masa yang sama merupakan seorang perokok dinasihati membuang tabiat tersebut kerana terdedah kepada risiko kanser serviks yang tinggi.

Dianggarkan kira-kira 50 hingga 80 peratus wanita akan mendapat jangkitan HPV dalam kehidupan mereka. Sesetengah jenis HPV boleh menyebabkan perubahan pada sel dalam serviks.

Perubahan ini akan menjurus kepada pelbagai masalah seperti penyakit kelamin dan juga kanser. Malah, 50 peratus daripada sejumlah jangkitan tersebut berpotensi menjadi barah. HPV boleh berjangkit menerusi aktiviti seksual biarpun tidak semestinya melibatkan penembusan zakar dalam faraj.

ABDUL AZIZ

Terdapat kira-kira 100 jenis HPV dan hanya 15 jenis daripadanya yang akan menyumbang kepada gejala kanser serviks. HPV 16 dan HPV 18 dikenalpasti sebagai dalang penyebab hampir 70 peratus daripada kesemua kanser di serata dunia.

Dr. Aziz berkata, salah faham terhadap pil pencegah kehamilan yang dikatakan menyumbang kepada gejala kanser serviks juga perlu dikikis.

"Hakikatnya, mereka yang mengambil pil pencegah kehamilan akan berasa diri dilindungi dan mungkin akan mengadakan hubungan seks dengan pelbagai pasangan sehingga meletakkan diri dalam risiko mendapat kanser," jelasnya lanjut.

Berdasarkan perangkaan daripada Pendaftaran Kanser Kebangsaan 2003, terdapat sebanyak 1,557 kes kanser serviks baru dilaporkan di Malaysia, setiap tahun. Malah, kadar kelaziman kanser serviks yang melibatkan kaum Cina di Malaysia mencatatkan peratusan tertinggi pada tahun 2002 iaitu 33.6 kes dalam setiap 100,000 populasi berbanding kaum Melayu dan India.

Tambahnya, ini kerana kebanyakan pesakit di negara ini tidak berdaftar dengan Pendaftaran Kanser Kebangsaan dan ini seterusnya menyukarkan data menyeluruh diperoleh.

Selain itu, stigma masyarakat yang terpaksa dihadapi oleh pesakit kanser serviks memeritkan lagi penderitaan wanita-wanita ini.

"Kanser serviks merupakan bebanan kesihatan, sosial dan psikologi yang besar. Ia tidak hanya melibatkan kos perubatan dan rawatan malahan impak kehilangan orang tersayang dalam kehidupan kita yang bergelar wanita. Misalnya ibu, isteri, kakak mahupun seorang sahabat," kata Dr. Aziz.

Meskipun begitu, pencegahan kanser serviks boleh dilakukan sama ada menerusi suntikan vaksin atau ujian pap smear secara berkala. Suntikan vaksin adalah senjata yang boleh membantu sistem imun mengenali dan memusnahkan virus sebelum bertapaknya sesuatu jangkitan

"Suntikan vaksin dianggap sebagai kaedah pencegahan utama manakala pap smear pula adalah tahap pencegahan sekunder. Jadi, ia adalah satu kombinasi pencegahan yang amat penting.


"Sebaik-baiknya, seseorang wanita perlu dapatkan suntikan vaksin sebelum melakukan sebarang hubungan seks. Bawa anak perempuan anda untuk mendapatkan suntikan tersebut seawal usia 12 tahun iaitu sebelum mereka dijangkiti virus itu," terangnya.

Perkembangan sains dan teknologi sejujurnya telah memberi harapan baru kepada manusia sejagat. Bagi golongan wanita pula, kehadiran vaksin sesungguhnya akan memanfaatkan mereka daripada jangkitan HPV yang seterusnya membawa kepada risiko kanser serviks.

Vaksin kanser serviks yang diluluskan oleh Kementerian Kesihatan baru-baru ini adalah yang pertama seumpamanya untuk wanita sehingga usia 45 tahun.

Penambahan sejenis bahan, adjuvan AS04 dalam vaksin semasa proses pemprosesan akan meningkatkan tindak balas imun tubuh terhadap vaksin tersebut.

Tambah Dr. Aziz, hanya tiga dos vaksin diperlukan dalam tempoh enam bulan bagi menghindarkan diri daripada risiko kanser serviks.

http://www.kosmo.com.my/

Tuesday, May 6, 2008

Sehari 1.174 Orang Mati karena Rokok

Yogyakarta-RoL-- Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh sepertiga hingga setengah penggunanya dengan orbannya rata-rata meninggal 15 tahun lebih cepat. Menurut WHO, tahun 2008 diperkirakan 5,4 juta orang meninggal per tahunnya karena rokok.

Di Indonesia menurut laporan Badan Khusus Pengendalian Tembakau Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (TCSC- IAKMI) diperkirakan 427.948 kematian pertahunnya atau dalam sehari ada sekitar 1.172 orang meninggal karena rokok.

''Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa penghentian rokok merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Berbagai penelitian menunjukkan 70-80 persen perokok sebenarnya ingin berhenti merokok, namun berbagai faktor termasuk //social pressure// yang kuat mempersulit terwujudnya hal ini,'' kata Dra Yayi Suryo Prabandari Msi PhD, peneliti Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, di Fakultas Kedokteran UGM, Senin.

Yayi mengungkapkan saat ini rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Bahkan disebutkan oleh Yayi, sekarang rokok merupakan mesin pembunuh yang legal di dunia ini. Meski kampanye anti rokok terus digencarkan namun jumlah perokok setiap tahun kian bertambah. Diungkapkan Yayi, hasil penelitian yang dilakukan pada remaja perokok di Yogjakarta terjadi peningkatan yang signifikan. Penelitian tahun 1995 jumlah perokok pemula pada laki-laki hanya sekitar 45 persen. Sedang penelitian tahun 2000 meningkat menjadi 60 persen.

''Untuk tahun ini baru akan kami lakukan,'' paparnya.Lebih memprihatinkan lagi, kata Yayi, kecenderungan merokok di kalangan remaja perempuan di Yogjakarta juga menunjukkan peningkatan yang besar. Yakni, dari 5 persen pada tahun 1995 lalu meningkat menjadi 15 persen pada tahun 2000.

''Mungkin karena saat ini merokok untuk kalangan wanita sudah tidak menjadi hal yang tabu,'' urainya.

Yayi menambahkan, peningkatan jumlah perokok di kalangan remaja ini salah satunya disebabkan gencarnya promosi perusahaan rokok di berbagai media. Seperti baliho, pamflet dan iklan di media cetak maupun televisi.

''Dan ini justru menjadi tambang untuk meningkatkan devisa maupun pendapat asli daerah (PAD),'' jelasnya.

Selain itu, program coorporate social responsibilty (CSR) yang dilaksanakan pabrik rokok merupakan strategi lain untuk meningkatkan jumlah perokok. ''Seperti program peduli sosial atau beasiswa pendidikan. Program ini bukan untuk menjual langsung tapi sebagai image building,'' paparnya.

Menurut pakar promosi kesehatan UGM ini, fakta-fakta mengenai rokok ini menurutnya belum disikapi cepat pemerintah. Bahkan, pemerintah justru menjadikan perusahaan rokok menjadi target pengembangan perekonomian di Indonesia. Akibat perusahaan rokok ini menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar pada APBN dan APBD. pur

Laporan: Yulianingsih
www.republika.co.id

Monday, May 5, 2008

Sahabat Pena

Dulu, sewaktu duduk di bangku SD SMP, saya rajin menjalin pertemanan dengan kawan dibeberapa daerah di Indonesia. Nama dan alamat saya dapat dari majalah BOBO . Majalah itu saya pinjam dari teman sekolah yang berlangganan. Maklum, dulu uang saku terbatas, cuma cukup untuk beli sepotong bakwan disekolah :D.

Saya tinggal dikampung, jadi sedikit susah untuk menuliskan alamat. Karena dulu, rumah kampung tidak ada nomor, jadi pak pos harus hapal nama-nama orang kampung baru surat boleh selamat sampai kerumah yang dituju. Atau nama kita harus terkenal diseantero kampung, jadi kalau pak pos tanya, semua orang tahu.

Begitulah, saya lebih suka menuliskan alamat sekolah daripada alamat rumah. Kalau alamat rumah, akan tertulis begini : Kampung xxxx, Kelurahan xxxx, Kecamatan xxxx, Kabupaten xxxx, Propinsi xxxx kode pos xxxx. Panjang ya hehehe... Jadi, jangan heran kalau surat anda hanya akan tersangkut dibalai desa selama berbulan-bulan kalau anda tidak rajin berkunjung kekantor lurah tersebut.

Kalau alamat sekolah, cukup sebutkan kelas dan alamat sekolah. Beres. Surat untuk kita akan terpampang dijendela kaca nako ruang tata usaha. Senangnya bukan main kalau dapat surat. Sedikit bangga juga hehehe...jarang ada anak yang dapat surat. Pertanda kita adalah orang penting :D

Sahabat pena saya tersebar dibeberapa provinsi Indonesia. Walopun saya harus menabung untuk membeli prangko dan kertas surat yang wangi, saya rela. Biasanya saya akan bercerita mengenai daerah saya, sekolah saya, kegiatan saya kepada para sahabat pena.

Pernah pada suatu hari, saya bercerita kepada seorang sahabat pena saya di Palembang, saya bercerita kalau saya sedang berlibur di Bogor, rumah saudara. Saya juga bercerita kalau saya pergi ke barber shop. Padahal sebetulnya saya cuma lewat saja. Dari mobil saya melihat ada bangunan rumah toko yang dikacanya yang hitam tertulis "BARBER SHOP". Wah, keren juga namanya, saya pikir. Saya tidak tahu itu toko apa. Maklum, bahasa Inggris terbatas.

Saya bercerita dengan bangganya tanpa saya tahu apakah benda yang bernama barber shop itu. Setelah surat dikirim, saya baru penasaran dan buka kamus. Ternyata..oalaahhh...tukang cukur rambut ternyata..hehehehe... Maklumlah, dikota saya dulu, tukang cukur rambut lelaki ada dipasar-pasar becek.

Sekarang, saya sudah putus hubungan dengan para sahabat pena itu. Sejak dibangku SMA saya sudah tidak aktif lagi berkirim surat.

Kadang-kadang, dizaman teknologi internet ini, menerima sepucuk surat (yang bukan tagihan air atau listrik atau telepon) dari pak pos, menyenangkan juga. Sudah jarang rasanya orang menghantar surat memakai jasa pos.

Sunday, May 4, 2008

Sami Alhajj Bebas dari Neraka Guantanamo

''Terima kasih Allah.'' Sami Alhajj mensyukuri kebebasannya dari Kamp Guantanamo, Kuba. Enam setengah tahun kamerawan Stasiun Televisi Aljazirah itu mendekam di penjara milik negara kampiun HAM, Amerika Serikat (AS), tanpa melalui proses peradilan.

Alhajj pulang ke kampung halamannya, Khartoum, Sudan, Jumat (2/5) dini hari. Dia diantar sebuah pesawat militer AS. Tayangan Aljazirah memperlihatkan Alhajj langsung ditandu menuju rumah sakit tak lama setelah pesawat tersebut mendarat di Khartoum.

Di rumah sakit, dengan emosional Alhajj merangkul istrinya, Asma Ismailov, dan anak lelakinya yang nyaris tak pernah dia lihat sejak belajar berjalan. ''Dia seperti lelaki renta yang berusia 80 tahun,'' kata Asim Alhajj, saudara lelaki Sami Alhajj.

Meski sudah bebas, tahanan bernomor 345 itu mengatakan kebahagiaannya belum lengkap. ''Sampai saudara kami di Teluk Guantanamo dibebaskan,'' kata pria 38 tahun yang terlihat lemah itu. Matanya pun masih sering tertutup meski dia selalu berusaha tersenyum.

Pimpinan Aljazirah edisi Bahasa Arab, Wadah Khanfar, terbang dari markas besar Aljazirah di Doha, Qatar, untuk mengunjungi Alhajj.

Kepada keluarga dan sahabatnya, Alhajj yang kehilangan berat badan 18 kilogram menceritakan tahun-tahun mengerikan di Guantanamo. Di sana, kata dia, Paman Sam merampas semua kedaulatan dan kehormatan manusia.

''Kondisi kemanusiaan kami, kehormatan kemanusiaan kami, dilanggar. Pemerintahan AS telah melangkah jauh di atas nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai agama. Tikus tanah justru mendapat perlakuan yang lebih manusiawi,'' kata Alhajj.

Saat meliput
Alhajj menjadi perhatian internasional setelah pihak berwenang Pakistan menahannya pada Desember 2001 ketika dia mencoba memasuki Afghanistan. Saat itu, dia berusaha meliput invasi AS ke Afghanistan. Pakistan kemudian menyerahkannya kepada AS pada Januari 2002.

Selanjutnya, militer AS membawanya ke Guantanamo dengan status musuh peperangan. Di tempat itu, AS menahan pula sekitar 275 orang dari 50 negara. Sebagian di antaranya anggota Taliban dan Alqaidah.

AS menuduh Alhajj melakukan kegiatan mata-mata. Dia dicurigai karena pernah mewawancarai pimpinan Alqaidah, Usamah bin Ladin. AS juga menuduhnya pernah delapan kali ke Azerbaijan untuk membantu kelompok militan dan membantu pejuang Muslim Chechnya dan Bosnia.

Tapi, Alhajj dan Aljazirah memandang penahanannya tak lepas dari pemberitaan kritis Aljazirah terhadap invasi AS di Afghanistan dan Irak. Dan, itulah yang kemudian terbukti. Sebab, setelah melalui serangkaian interogasi dan penyiksaan, tak satu pun perkara kriminal yang dituduhkan AS kepada Alhajj terbukti.

Sejak penangkapan Alhajj, Aljazirah gencar berkampanye bagi kebebasan Alhajj. Aljazirah juga mengajak pemirsa dan pembacanya ikut andil dalam proses itu. Pada saat yang sama, sejumlah organisasi HAM, seperti Reprieve, Amnesti Internasional, dan Reporters Without Borders, melakukan hal yang sama dan mendesak AS menutup fasilitas itu. Usaha yang sama dilakukan pemerintah Sudan dan Qatar yang menjadi pusat Aljazirah.

Mogok
Di selnya, Alhajj menghadapi sekitar 130 interogasi yang semuanya disertai perlakuan tak manusiawi. Semua itu memaksa Alhajj menggelar aksi mogok makan sejak Januari 2007.

Sebagai balasannya, penguasa kamp kemudian mengikatnya di kursi dan memaksanya menelan nutrisi cair melalui selang plastik yang dimasukkan ke salah satu lubang hidungnya. Kondisi buruk di Guantanamo menyebabkan liver dan ginjalnya bermasalah.

Kepada Reprieve yang mendampinginya sejak 2005, Alhajj berusaha menyebarluaskan kondisi para tahanan melalui sketsanya, seperti Sketches of My Nightmare dan Scream of My Freedom.

AS melarang sketsa-sketsa itu dipublikasikan. Namun, Reprieve dengan bantuan kartunis politik Inggris, Lewis Peake, berhasil merekonstruksi kartun Alhajj.

Ditransfer
AS agaknya menyerah pada kuatnya tekanan bagi pembebasan Alhajj. Namun, AS enggan tercoreng mukanya. Seorang petinggi Departemen Pertahanan mengatakan Alhajj tidak dibebaskan, melainkan ditransfer ke pemerintah Sudan. Tapi, pernyataan ini langsung mendapat reaksi dari Kementerian Kehakiman Sudan dengan menyatakan Alhajj adalah orang yang bebas merdeka dan tidak akan pernah ditangkap karena alasan apa pun.

Bersama Alhajj, dua warga Sudan yang sebelumnya ditahan di Guantanamo, Amir Yacoub al Amir dan Walid Ali, juga dibebaskan. Sementara itu, Reprieve menyatakan sejumlah tahanan Guantanamo asal Maroko juga diterbangkan pulang dalam pesawat yang sama.

Al Amir dan Ali mengatakan, selama perjalanan pulang, AS masih menutup mata, memborgol, dan mengikat mereka di atas kursi pesawat militer.

Kini, Alhajj--meski merasa perjuangannya belum selesai--telah bisa menghirup udara bebas. Baginya, kebebasannya akan lebih bermakna jika ratusan tahanan di Guantanamo bebas dan fasilitas itu ditutup.

Alhajj, seperti dikatakan Khanfar, juga kembali bisa menyandang kameranya.

www.republika.co.id

Friday, May 2, 2008

Kun Fayakuun

Oleh : Asro Kamal Rokan

Ustadz Yusuf Mansyur mengirim pesan pendek ke telepon saya. Ustadz muda energik ini minta saran atas filmnya, Kun Fayakuun. Saya bukanlah kritikus film seperti Ilham Bintang, yang malam itu juga menonton tayangan perdana film sarat nilai ini, Kamis (17/04) malam. Istri saya berkali-kali mengusap matanya. Dan, ketika pulang, saya berkata, Tetaplah optimistis dan kita perbanyak sedekah.

Film ini bercerita tentang perjuangan hidup keluarga Ardan, penjual kaca keliling. Hidupnya susah, namun tetap optimistis menatap hari esok. Bersama istri dan dua anaknya, Ardan tidak berhenti meminta kepada Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi. Sepanjang hari, Ardan bekerja mencari nafkah, yang sering tidak mendapatkan apa-apa untuk sekadar belanja dapur. Malam hari, mereka shalat bersama, sujud, menyerahkan dirinya semata-mata kepada Allah.

Di tengah kesulitan hidup itu, mereka tidak putus asa dan tidak meminta kepada yang lain, kecuali hanya kepada Allah. "Tangan di atas jauh lebih mulia daripada tangan di bawah. Islam mengajarkan hal itu," kata Ardan kepada istri dan anak-anaknya. Cerita film terus berkembang, dan berakhir dengan perubahan nasib Ardan. Kun Fayakuun, apabila Allah berkehendak, maka jadilah (QS Yassin ayat 82).

Film ini sangat menggugah kesadaran. Betapa dalam keseharian, kita berinteraksi dengan orang-orang seperti Ardan, mencari nafkah halal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya hari ini. Kita bertemu pedagang asongan, penjual sayur, tukang ojek, becak, bajai, dan taksi. Mereka menyongsong rezeki dari satu tempat ke tempat lain, saat panas maupun hujan.

Ketika bertemu mereka, sering sekali kita menempatkan diri hanya sebagai pembeli atau pengguna jasa mereka. Kita senang dan merasa menang dapat menawar dengan harga serendah mungkin. Tidak jarang pula, ketika mereka terlambat mengembalikan sisa lima ratus atau seribu rupiah--yang boleh jadi bagi kita nilainya tidak seberapa--kita marah dan merasa dilecehkan.

Terpikirkah oleh kita, istri dan anak-anak mereka sedang menahan lapar dan menunggu orang tuanya pulang membawa uang? Terpikirkah oleh kita, keuntungan sedikit yang mereka peroleh itu sesungguhnya untuk membayar uang sekolah anak-anaknya, membeli obat, membayar kontrakan, dan bahkan mungkin membeli selembar sarung untuk shalat.

Perbanyaklah sedekah dan bermurah hatilah--saat sempit apalagi lapang. Bersedekah tidak hanya mendapat ampunan dan disukai Allah (QS Ali Imran: 133-136), tapi juga kebahagiaan. Elizabeth Dunn, pakar psikologi University of British Columbia, Vancouver, Kanada, menyimpulkan, membelanjakan uang untuk orang lain, justru meningkatkan kebahagiaan, jauh lebih bahagia dibanding mereka yang menghamburkan uang untuk memuaskan diri sendiri. Penelitian tersebut dipublikasikan jurnal ilmiah terkemuka, Science, 21 Maret 2008.

Rasulullah SAW sering sekali menyerukan agar kita segera bersedekah, karena bala dan malapetaka tidak pernah mendahului sedekah. Sedekah akan menggantikan semua kesulitan hidup dan menjadi obat dari segala penyakit.

Ardan, tokoh utama film Kun Fayakuun, tertatih-tatih mendorong gerobaknya. Satu saja kaca terjual, dia segera pulang membawa uang itu pulang untuk istrinya yang menahan lapar. Ketika ada yang menawar dengan harga pokok, dia langsung setuju dan bersyukur. Namun, belum sempat dibayar, kaca itu pecah terkena batu dari pelajar sekolah yang tawuran. Ardan yang sedang berpuasa, sangat marah. Rezeki di depan mata, lenyap seketika.

Orang-orang dhuafa banyak di sekeliling kita. Mereka tidak pernah meminta dan tidak mengambil yang bukan haknya. Mereka menjalani hidupnya, hari ini untuk hari ini--mendorong gerobak kehidupannya yang berat. Dan, apakah kita membiarkannya tertatih-tatih?

http://www.republika.co.id