Wednesday, April 2, 2008

Indahnya Berbagi

Akhirnya, jadi juga saya memencet bel rumah tetangga sebelah dengan sepiring donat kentang ditangan. Setelah sebelumnya ragu-ragu, antara malu dan segan, saya beranikan diri juga. Suami saya mendukung. Bagilah, katanya. Saya nyengir...malu...saya bilang.

Kenapa malu?
Malu sebab saya merasa donat buatan tangan saya itu tak layak untuk dibagi pada orang lain. Harap maklum, saya mempunya penyakit kurang percaya diri yang akut. Sedap lah, suami saya bilang. Yah, siapa lagi yang mau memuji masakan isteri kalau bukan suami. Ah, tapi memang sedap. Layak dibagi orang ni..saya kuatkan niat.

Kenapa segan?
Karena inilah kali pertama saya memberi pada tetangga dilingkungan baru ini. Saya tinggal diperumahan ini sudah beberapa bulan, tapi nama-nama tetanggapun saya tidak tahu. Mungkin ini saatnya untuk saya memulai, dengan cara memberi, bukankah memberi boleh menguatkan tali silaturahim?

Jom wa.. saya ajak anak saya sekali. Dan akhirnya...ting tong.. Tetangga saya keluar.
Sedikit malu saya bilang "ini bang..ada donat sedikit.."

"ooohh..ya ya..terima kasih,"jawab tetangga saya. Aduuh lega.. Memberi saja harus melalui pertentangan batin. Ini karena saya belum terbiasa. Lama-lama situasi saling memberi ini akan terjalin dan ini akan mengeratkan kami sebagai tetangga.

Sebenarnya saya ingin juga memberi pada tetangga depan rumah saya yang orang China. Tapi anjing dobermen 6 ekor yang berada dibalik pagarnya yang rapat menghalang saya. Tak jadi...

Depan rumah saya persis adalah orang India, baru pindah. Ingin juga berbaik-baik dengan mereka. Berbaik dengan tetangga tak harus memandang Melayu, China, India. Ini mendukung program perpaduan yang dilaungkan pemerintah namanya hehehe...

Sorenya, sepiring rendang daging mampir kerumah saya. Pemberian dari tetangga sebelah itu, mengisi piring bekas donat. Berbalas pantun ini namanya. Sabtu pagi, disaat saya malas buat sarapan, semangkuk laksa johor dihantar tetangga depan rumah sebelah orang India. Kali lain, disaat hujan disore hari, abang rumah sebelah menghantar lagi semangkuk mie rebus. Sedapnya...

No comments: