Tuesday, July 15, 2008

bila berkata ia berdusta

Hampir semua orang pernah berbohong. Saya juga. Teman saya juga. Yang membedakannya hanya seberapa sering kebohongan itu berlaku. Saya kapok berbohong. Berbohong membuat saya terpenjara. Berbohong juga mengajarkan saya beberapa hikmah.

Pernah saya membeli sebuah barang. Seorang teman bertanya dimana beli barang tersebut. Saya bilang dikedai A. Berapa harganya?. Cash atau kredit tanyanya. FYI, saya sebetulnya kurang suka ditanya berapa harga barang yang saya beli. Bagi saya itu adalah bagian dari pribadi saya yang tidak semua orang harus tahu. Kecuali harga ikan dan sayur mayur heeeee. Jadi dengan malas saya jawab saya beli dikedai A. Harganya sekian. Cash.

Saya berbohong. Sebetulnya tidak berniat. Tapi terucapkan begitu saja. Karena saya tidak mau teman saya tahu saya punya utang. Haha. Tapi sedetik kemudian saya menyesal dengan ketelanjuran saya. Kenapa saya harus berbohong? Akankah saya dipandang rendah karena membeli barang dengan mencicil? Sejak saat itu saya merasa was-was. Takut teman saya tahu kalau saya berbohong. Pelajaran pertama, berbohong membuat hati tidak tentram.

Pelajaran kedua. Dengan caranya yang unik dan tak terduga, Allah pada akhirnya menunjukan kebohongan saya didepan teman saya itu beberapa minggu kemudian. Saya malu. Benar-benar malu sampai saya tak berani memandang muka teman saya. Dari situ saya kapok. Walau sebagus apapun kita membungkus kebohongan, suatu saat ia akan terbuka juga.

Seorang teman bercerita kalau dia naik pesawat ketika pulang kampung. Tapi ternyata dia naik bus, bukan pesawat. Lagi-lagi dengan caranya yang unik dan tak terduga Allah menunjukkan kebohongannya. Karena sudah terlalu sering dibohongi kepercayaan saya hilang padanya. Pelajaran ketiga.

Seorang yang sudah biasa berbohong juga pandai mereka-reka alasan untuk menutupi kebohongannya. Akhirnya daftar kebohongannya menjadi panjang, meluas tanpa bisa dicegah. Daripada ketauan bohong mending bohong lagi deh. Pelajaran keempat dipetik. Satu kebohongan akan menciptakan kebohongan yang lain.

Saya kira hanya kleptomania saja yang penyakit. Ternyata suka bohong pun penyakit juga. Penyakit bohong itu namanya Mythomania. Berbohong untuk membuat orang lain terkesan.

Ada sebuah hadist Nabi Muhammad SAW tentang ciri-ciri orang munafik : ”Jika berbicara selalu berdusta, jika berjanji selalu ingkar, dan jika dipercaya selalu berkhianat.” (HR Bukhori).

Pelajaran penting dari berbohong. Sadar kalau BOHONG ITU DOSA.

2 comments:

Anonymous said...

Ass wr wb,Betul sekali berbohong sekali akan berlanjut untuk kebohongan yg lain.

Selain itu kita akan bertanggung jawab dihadapan-NYA nanti.Mulut kita akan bersaksi apa yg telah kita katakan kejujuran atau kebohongan.Jangan sampai kita menjadi penghuni neraka,karena suatu kebohongan yg pernah kita lakukan.

Allah Maha Melihat apa yg kita lakukan...wss

Anonymous said...

mudah2an dng tulisan ini mampu membuka hati kita semua untuk tidak jadi orang munafik ...
Amien ....
thaks sudah berbagi