Wednesday, September 3, 2008

bukan milik kita

Hari kedua Ramadhan saya dan suami dikejutkan oleh berita dari sms yang diantar teman suami. Teman sekantor suami saya, seorang ibu dengan 4 anak, mengalami kecelakaan di Muadzam Shah, dalam perjalanan pulang dari Kuantan ke Johor pada jam 2 pagi. Tiga anaknya meninggal!!! Innalillahi wainnailaihi roojiuun.

Dalam sekejap mata, anak yang ditimang disayang diambil oleh Pemiliknya. Tiga sekaligus. Saya berdoa semoga Allah menguatkan hati suami istri itu. Dalam Islam, anak-anak adalah suci, tidak ada dosa pada mereka. Semoga Allah menjadikan mereka bidadari surga. Dan semoga Allah meninggikan derajat kedua orangtua mereka dengan cobaan maha berat ini. Amin. Sungguh saya ikut bersedih. Tidak dapat saya bayangkan seandainya saya ada dalam posisi mereka. Anak, bagi saya dan juga bagi orang tua lain, adalah harta yang paling berharga. Kehilangan mereka sama seperti kehilangan sebagian dari diri kita.

Kabar kematian selalu saja mengguncangkan. Terutama menyangkut orang yang kita kenal. Kematian kadang datang tanpa diduga. Mungkin setelah sebelumnya kita bersuka ria, tertawa bahagia bersama keluarga, disaat itulah maut telah mengintai. Kabar kematian juga menginsafkan kita bahwa hidup tidak akan kemana pada akhirnya. Segala sesuatu yang berada didunia ini bukan milik kita. Anak sekalipun. Mereka milik Allah yang dititipkan pada kita. Jiwa mereka dan juga jiwa kita ada dalam genggaman-Nya. Kalau Dia sudah berkehendak, maka Dia akan mengambilnya dari kita. Perlahan-lahan ataupun tiba-tiba.

Begitu juga suami. Atas sebab2 tertentu, dia yang kita sayangi dan seolah-olah hanya kita yang dia sayang, lambat laun akan pergi meninggalkan kita. Entah karena perceraian atau kematian. Allah yang mengenggam hati dan jiwa kita. Allah juga yang membolak-balikkan hati kita. Sehingga suami yang pada hari ini sangat menyayangi kita, mungkin pada suatu hari nanti berbalik mengabaikan kita. Tidak ada yang kekal didunia ini.

Sebagai seorang Islam, semua peristiwa dalam hidup kita kembalikan pada qadha dan qadar. Semuanya adalah ketentuan Allah dan kita sebagai orang beriman harus ikhlas dalam menerima apapun cobaan dari Allah. Dalam setiap peristiwa pasti ada pelajaran yang bisa dipetik bagi orang2 yang berpikir.

1 comment:

Anonymous said...

setuju bgt mbak , sebagai manusia kita hanya bisa jalani takdir ,tanpa bs menghindar apalagi mrnolak ....
mudah2an allah memberikan kekuatan bagi yang ditinggal oleh orang2 yang mereka sayangi .amien