Saya punya tetangga baru sebelah rumah. Kemarin seperti biasa setiap sore, saya, suami dan anak-anak main didepan. Suami saya dan Najwa berkebun, saya dan aliff main sepedahan. Keluarlah tetangga saya (yang lelaki), dan menyapa Aliff. Terus nanya :
Umur berapa?
Saya bengong sesaat. Ngapain nanya-nanya umur nih. Lalu..."tiga puluh xxxx..."
Giliran dia yang bengong. "tak...anaknya umur berapa" katanya...
Kakakakakkakakk.... maluuuuuu..... pede aja kirain nanya umur saya, mas...
Saya lirik suami yang berjarak 5 meter dari tempat saya berdiri. Mudah-mudahan dia ga denger.
Tapi...malamnya ternyata dibahas... dan meledaklah tawa kami...
Maklumlah...saya agak-agak innocent, mas...haha....
Monday, February 23, 2009
Sunday, February 22, 2009
Mari menanam
Suami saya hobi tanam menanam. Disepanjang jalan menuju rumah kami, tanah milik developer dbelakang ruko, penuh dengan tanaman yang ditanam suami. Ada kelapa, pepaya, tebu, serai dan daun pandan. Karena ga punya lahan, jadi tanah developer pun disabet. Lebih baik ditanami daripada dibiarkan gundul kan...
Didepan rumah kami, suami saya juga menanam tebu dan pepaya. Saya sekarang pun ikut terlibat. Menyumbang ide menanam kangkung, sawi dan bayam. Yang menanam suami saya, tugas saya cuma menyiram setiap pagi dan sore hehe... Sesekali menyiang kalo ada rumput liar yang tumbuh.
Hasilnya? Lihat lah tanaman kangkung saya... Kemarin sudah dikorbankan untuk dimasak kangkung belacan.

Yang ini sawi, tapi kayaknya bantat, ga mau tinggi:

Dan pepaya ini, sudah ada yang masak. Buahnya besar sekitar 3kg, dan nyeemmmm....manis.. Kebetulan anak-anak penggemar pepaya...
Asik juga ya berkebun.
Didepan rumah kami, suami saya juga menanam tebu dan pepaya. Saya sekarang pun ikut terlibat. Menyumbang ide menanam kangkung, sawi dan bayam. Yang menanam suami saya, tugas saya cuma menyiram setiap pagi dan sore hehe... Sesekali menyiang kalo ada rumput liar yang tumbuh.
Hasilnya? Lihat lah tanaman kangkung saya... Kemarin sudah dikorbankan untuk dimasak kangkung belacan.

Yang ini sawi, tapi kayaknya bantat, ga mau tinggi:

Dan pepaya ini, sudah ada yang masak. Buahnya besar sekitar 3kg, dan nyeemmmm....manis.. Kebetulan anak-anak penggemar pepaya...
Asik juga ya berkebun.

Thursday, January 29, 2009
Bosan
Kadang-kadang, mungkin sekali dalam sebulan, saya merasa bosan dengan rutinitas yang saya jalani. Dari dulu. Kebosanan itu bisa datang tiba-tiba dan tanpa alasan. Dan tidak akan terobati walau dengan jalan-jalan sampe suntuk.
Biasanya kalo bosan datang, saya hanya perlu memanjakan diri saya. Saya akan melakukan apa yang saya mau. Berusaha untuk tidak peduli pada pekerjaan (sesaat, karena kemudian saya teringat line berapa yang gak ada pulsa hahaha..), pada anak-anak (walaupun tidak sepenuhnya tidak peduli hehe, saya akan serahkan mereka pada ayahnya), pada menu apa yang akan dimasak (sementara bosan datang, menunya nasi lemak putra hehe), pada piring gelas periuk kuali yang bersesakan disingki dapur, pada mainan anak-anak yang berserakan dilantai, pada semua yang mengharuskan saya turun tangan. Sejenak saya beristirahat dari semua rutinitas itu. Diam dikamar, tiduran sambil baca buku, atau menulis blog seperti sekarang.
Biasanya ini membantu. Bosan atau jenuh saya tidak akan lebih dari sehari. Saya cuma perlu sedikit waktu untuk bersendirian.
Seperti sekarang. Mata saya lelah bukan main. Kepala sedikit pening. Liburan Hari raya China 4 hari kemarin, saya terpacak seharian didepan komputer. Penat. Dan sekarang inilah puncaknya. Saya bosaaaaaannnnn!!!!!
And here I am... Blogging... berkunjung ke berbagai blog. Sampai ke blog Pak AJ..dan hahahhaha... ketawalah saya membaca cerita sinis ala blogger no 1 Malaya..
Biasanya kalo bosan datang, saya hanya perlu memanjakan diri saya. Saya akan melakukan apa yang saya mau. Berusaha untuk tidak peduli pada pekerjaan (sesaat, karena kemudian saya teringat line berapa yang gak ada pulsa hahaha..), pada anak-anak (walaupun tidak sepenuhnya tidak peduli hehe, saya akan serahkan mereka pada ayahnya), pada menu apa yang akan dimasak (sementara bosan datang, menunya nasi lemak putra hehe), pada piring gelas periuk kuali yang bersesakan disingki dapur, pada mainan anak-anak yang berserakan dilantai, pada semua yang mengharuskan saya turun tangan. Sejenak saya beristirahat dari semua rutinitas itu. Diam dikamar, tiduran sambil baca buku, atau menulis blog seperti sekarang.
Biasanya ini membantu. Bosan atau jenuh saya tidak akan lebih dari sehari. Saya cuma perlu sedikit waktu untuk bersendirian.
Seperti sekarang. Mata saya lelah bukan main. Kepala sedikit pening. Liburan Hari raya China 4 hari kemarin, saya terpacak seharian didepan komputer. Penat. Dan sekarang inilah puncaknya. Saya bosaaaaaannnnn!!!!!
And here I am... Blogging... berkunjung ke berbagai blog. Sampai ke blog Pak AJ..dan hahahhaha... ketawalah saya membaca cerita sinis ala blogger no 1 Malaya..
Saturday, November 22, 2008
november rain
Tiba-tiba saya rindu menulis blog. Sekarang di jam 12.45 tengah malam,setelah menidurkan aliff yang demam dan selalu ingin saya peluk, saya buka laptop sambil nonton Penelope Cruz di Sahara. Sekedar ingin berbagi kabar. Bulan ini bulan sakit sekeluarga. Biasa, karena cuaca yang tidak menentu. Hujan dan panas silih berganti. November rain kata Axl Rose hehehe...
Mula-mula aliff terserang pilek dan demam tinggi. Dua hari kemudian saya bawa ke dokter. Panasnya mencapai 40 C. Diagnosanya menakutkan saya. Kemungkinan kena campak katanya. Wadooohhh..panik... Aliff baru menginjak 10 bulan dan belum mendapat imunisasi campak. tapi kemudian saya tenangkan diri. Ini hanya sakit biasa, demam karena pilek hidung tersumbat. Dokter memberi obat penurun demam, obat batuk dan anti biotik.
Yang saya kasih ke Aliff cuma obat turun demam saja. Anti biotik? Oh noo...saya tak pernah membiarkan anak saya mengkonsumsi AB kalo hanya demam biasa. AB untuk penyakit yang disebabkan bakteri, sedangkan pilek dan batuk disebabkan virus. Obat batuk juga tidak perlu. Karena batuk itu akibat dari pilek dan merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan kotoran. Walaupun obat itu dari dokter, saya tetap berhati-hati untuk tidak memberikan anak obat-obatan yang tidak perlu.
Akhirnya memang demamnya turun sendiri. Hanya tinggal pilek yang cairannya sudah mengental dan sedikit batuk. Saya baca kemungkinan akan hilang dalam 1-3 minggu. Kemudian giliran najwa, kena batuk pilek juga. Yang paling parah batuknya, terus menerus batuk sampai muntah. Saya kasih obat batuk untuk melegakannya. Juga menggosok punggung dan telapak kakinya dengan vicks pavorub. Lumayan sekarang sudah membaik. Next, giliran suami saya. Tapi tidak terlalu parah, cuma sedikit demam dan batuk-batuk.
Pertahanan saya pun akhirnya bobol juga. Menjaga dua anak yang sakit perlu stamina tinggi. Demam mulai menyerang dan tenggorokan sakit. Alhamdulillah tidak begitu lama sudah sembuh kembali. Terakhir Aliff demam lagi. Adawww...kasian melihatnya merengek dan selalu ingin digendong. Saya cek ada 2 gigi bawah tumbuh, melengkapi 6 biji gigi yang sudah ada. Tapi sepertinya kena pilek lagi, hidungnya tersumbat. Maaakkkkkk....energi saya sudah habis rasanya. Tau sendiri kan kalau anak demam, kita tidak bisa mengerjakan hal-hal lain. Tidurpun ingin dipeluk.
Alhamdulillah, suami saya banyak menolong. Urusan cuci baju, cuci piring ada ditangannya. Masak untuk makan malam pun suami saya buat. He is a family man. heeee... Thanks honey...
Mula-mula aliff terserang pilek dan demam tinggi. Dua hari kemudian saya bawa ke dokter. Panasnya mencapai 40 C. Diagnosanya menakutkan saya. Kemungkinan kena campak katanya. Wadooohhh..panik... Aliff baru menginjak 10 bulan dan belum mendapat imunisasi campak. tapi kemudian saya tenangkan diri. Ini hanya sakit biasa, demam karena pilek hidung tersumbat. Dokter memberi obat penurun demam, obat batuk dan anti biotik.
Yang saya kasih ke Aliff cuma obat turun demam saja. Anti biotik? Oh noo...saya tak pernah membiarkan anak saya mengkonsumsi AB kalo hanya demam biasa. AB untuk penyakit yang disebabkan bakteri, sedangkan pilek dan batuk disebabkan virus. Obat batuk juga tidak perlu. Karena batuk itu akibat dari pilek dan merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan kotoran. Walaupun obat itu dari dokter, saya tetap berhati-hati untuk tidak memberikan anak obat-obatan yang tidak perlu.
Akhirnya memang demamnya turun sendiri. Hanya tinggal pilek yang cairannya sudah mengental dan sedikit batuk. Saya baca kemungkinan akan hilang dalam 1-3 minggu. Kemudian giliran najwa, kena batuk pilek juga. Yang paling parah batuknya, terus menerus batuk sampai muntah. Saya kasih obat batuk untuk melegakannya. Juga menggosok punggung dan telapak kakinya dengan vicks pavorub. Lumayan sekarang sudah membaik. Next, giliran suami saya. Tapi tidak terlalu parah, cuma sedikit demam dan batuk-batuk.
Pertahanan saya pun akhirnya bobol juga. Menjaga dua anak yang sakit perlu stamina tinggi. Demam mulai menyerang dan tenggorokan sakit. Alhamdulillah tidak begitu lama sudah sembuh kembali. Terakhir Aliff demam lagi. Adawww...kasian melihatnya merengek dan selalu ingin digendong. Saya cek ada 2 gigi bawah tumbuh, melengkapi 6 biji gigi yang sudah ada. Tapi sepertinya kena pilek lagi, hidungnya tersumbat. Maaakkkkkk....energi saya sudah habis rasanya. Tau sendiri kan kalau anak demam, kita tidak bisa mengerjakan hal-hal lain. Tidurpun ingin dipeluk.
Alhamdulillah, suami saya banyak menolong. Urusan cuci baju, cuci piring ada ditangannya. Masak untuk makan malam pun suami saya buat. He is a family man. heeee... Thanks honey...
Thursday, October 30, 2008
pembantu
Siang itu ketika sedang asyik bekerja, seorang kurir datang membawa surat. Saya keluar. Dia menanyakan nama yang tertera diamlop, nama adik ipar saya. Kemudian menanyakan nama saya dan nomor IC. Saya sebutkan nomor passport saya. Dia tanya saya asal dari mana? Indonesia, saya jawab.
"Amani ini siapa? Tuan awak?"tanyanya dengan pandangan menyelidik. Saya tahu surat yang akan diserahkan itu berisi cek. Sebenarnya cek untuk suami saya tapi memakai nama adiknya. Kurir itu mungkin tidak percaya untuk menyerahkan pada saya, seorang asing yang dianggapnya pembantu. Fuuhhhh!!!!
"Adik ipar saya,"jawab saya.
"oh..."katanya. "Nama bapak?"tanyanya. Duuhh..apa kepentingannya bawa-bawa nama bapak saya.
Kemudian dia berlalu pergi. "terima kasih,"kata saya.
Beginilah kalau berasal dari negeri pengeksport pembantu. Tuan rumah pun disangka pembantu.
"Amani ini siapa? Tuan awak?"tanyanya dengan pandangan menyelidik. Saya tahu surat yang akan diserahkan itu berisi cek. Sebenarnya cek untuk suami saya tapi memakai nama adiknya. Kurir itu mungkin tidak percaya untuk menyerahkan pada saya, seorang asing yang dianggapnya pembantu. Fuuhhhh!!!!
"Adik ipar saya,"jawab saya.
"oh..."katanya. "Nama bapak?"tanyanya. Duuhh..apa kepentingannya bawa-bawa nama bapak saya.
Kemudian dia berlalu pergi. "terima kasih,"kata saya.
Beginilah kalau berasal dari negeri pengeksport pembantu. Tuan rumah pun disangka pembantu.
Subscribe to:
Posts (Atom)