Friday, June 27, 2008

sebuah judul

Kalau melihat (bukan menonton, karena saya jarang nonton tv) drama melayu, kadang saya heran. Kebanyakan judul diambil dari nama si tokoh utama dan wanita. Saya belum menemukan drama yang diberi judul Razali atau Faisal misalnya. Ambil contoh, drama Bella, Sindarela, Natasha, Seputeh Kaseh. Yang terakhir itu saya kira bukan nama orang, tapi ternyata si tokoh utama dan juga penderita itu bernama seputeh kaseh. Harap catat, e dibaca i, jadi bacanya seputih kasih.

Mungkin apalah artinya sebuah judul. Yang penting gampang diingat dan ceritanya disukai. Disukai bukan berarti bagus. Tapi pemberian judul yang memakai nama orang merupakan suatu bentuk ketidak kreatifan. Menurut saya. Kenapa tidak berpikir sebentar mencari judul yang sesuai dengan jalan cerita?

Thursday, June 19, 2008

Buaian

Akhirnya saya menyerah...
Setelah badan didera lelah setiap hari menjelang Aliff tidur, saya putuskan untuk menidurkannya dibuaian (ayunan).


Alhamdulillah, dia boleh tidur lama dan lelap, tanpa saya susah2 menggendongnya kesana kemari sambil menyanyi keras2 mengalahkan tangisannya.

Andai dari dulu saya pakai benda ajaib ini....

Wednesday, June 11, 2008

Dalam Perjalanan Pulang

Kami pulang dari Kelantan ke Johor pada hari Jumat. Dalam perjalanan, sempat mampir ke Tasik Kenyir, Terengganu.


Juga ke Hutan Lipur Sekayu :


Juga ke Pantai Air Papan, Mersing :


Penumpang lain yang ikut, si Comel :


Hujan sepanjang Kota Tinggi-Kulai jam 2 siang:

Friday, May 30, 2008

dok Kelate

Bangun jam 4 pagi. Cepat2 kerjakan tugas kantor. Selesai jam 7.00. Terburu-buru buat sarapan, bihun goreng dan nasi goreng sekalian untuk bekal. Yup, kami ke Kelantan pagi ini. Mandikan najwa, aliff...semua serba cepat. Siapkan barang2 yang akan dibawa, packing terus masukkan ke bagasi.


Huahhh...selesai juga. Tepat jam 10 pagi kami berangkat. Bismillahitawakkaltu 'alallah. mudah2an dilancarkan perjalanan kami. Kami mengambil jalan Kulai-Kota tinggi-Mersing-Kuantan-Jerangau Jabung-Kuala Berang-Kelantan. Panjang dan melelahkan.

Aliff langsung tertidur begitu masuk dalam mobil. Bangun jam 2. Lega. Setidaknya saya cuma harus melayan najwa. Sempat juga main din din tak udin dimobil. Hehe...ini permainan tempo dulu masa kanak-kanak saya.

Suami saya memandu dengan semangat tinggi :D. Tak terasa lelah katanya. Efek dari menjadi vegetarian..hahaha... Kami cuma berhenti untuk sholat Ashar jamak dengan sholat dhuhur. Makan? Kami bawa bekal jadi tak perlu singgah kedai makan. Kami memang sudah jarang makan diluar, apalagi semenjak ada temuan dari Persatuan Pengguna Pulau Pinang dengan ditemukannya bakteri e-coli dibeberapa restoran di Penang. Masak sendiri jauh lebih sehat dan hemat. Kalaupun terpaksa makan diluar, saya akan pilih restoran yang bersih. Kalau perlu lihat dulu dapurnya, bersih atau tidak hehehe... Maaf lah, kebanyakan restoran walaupun nampak bersih diluar, tapi dapurnya kotor. Padahal disitulah proses mengolah makanan dilakukan.

Seperti lazimnya di Malaysia, perjalanan kami ditempuh dengan menyusur perkebunan kelapa sawit yang mula membentang sejak dari Kota Tinggi lagi. Masuk Jabor, lori balak (truk pengangkut kayu balak), banyak terlihat. Kayu-kayu sebesar gajah diikat dengan rantai besi. Beberapa mobil mengekor dibelakang lori. Terbayang kalau ikatan kayu putus, kayu gajah itu akan menggelinding menimpa mobil2 dibelakang. Naudzubillah. Kayu bernilai tinggi yang usianya mungkin ratusan tahun, ditebang untuk keperluan industri. Sayang rasanya..


Ah sudah sampai Kelantan jam 8.45. Tepat 12 jam. Biasanya kami perlukan waktu 14 jam untuk sampai. Abah dan Ummi sudah menunggu. Yang ditunggu tentu Aliff, karena ini pertama kali dia pulang kampung. Huaaaa..semua terkejut melihat Aliff yang montel, 8.5 kg dalam usia 4 bulan 3 minggu.

Saturday, May 24, 2008

(suami saya) vegetarian

Pulang kerja, suami saya membawa sebungkus keropok lekor mentah. Dia terus kedapur. Lapar, katanya. Niatnya mau menggoreng keropok. Saya mengekor dibelakang.
saya :keropok lekor kan terbuat dari ikan
suami : oiyaaaa... lupa..tak jadi lah. tapi tak pa, goreng untuk bunda dan wawa katanya.

Hehe saya nyengir. Suami saya seorang vegetarian. Belum lama, baru 2 bulan ini. Mula-mula dia menghindari makan daging dan ayam. Sukses. Betul-betul tak mau menjamah. Karenanya, waktu dapat kiriman daging kurban dari kampung, berminggu-minggu tak habis-habis. Akhirnya dibuat dendeng oleh ibu saya.

Kemudian, next step mulai menghindari ikan dan kawan-kawannya. Mulanya terinspirasi dari Vita, yang bulan maret datang berkunjung kerumah saya dari Jakarta. Dia memang seorang vegetarian sejati, walaupun karena terpaksa, gak doyan hewan!! Mulailah suami saya cuma makan roti ditemani sayur kubis wortel dan salad. Makan nasi cuma dengan sayur bayam yang direbus begitu saja tanpa minyak, dibubuhi sedikit garam dan gula. Atau masak singgang katanya, buah bendi (ladies fingers), direbus dengan lengkuas. Baunya? aduh makkk...saya sampai minta maaf karena tidak berani menjamah makanannya.

Sebelumnya, suami saya adalah penggemar makanan bersantan dan berkari. Masak saja gulai ikan tongkol dengan nasi dagang khas Kelantan, maka dia akan begitu berselera makan. Segala jenis gulai memang kesukaannya. Dulu saya sampai harus membatasi masak gulai cukup seminggu sekali. Khawatir kolesterol naik.

Sekarang, masakan saya tak laku. Saya harus berjuang keras menghabiskan lauk pauk supaya tak bersisa. Dulu, biasanya dia yang melicinkan makanan saya.
Efek dari menjadi vegetarian ini, suami saya jadi lebih kurus, berkurang beberapa kilogram. Emosi pun (katanya) jadi lebih terkontrol.

Tapi suami saya berhenti jadi vegetarian ketika makan mie rebus digerai haji wahid di Angsana, JB. Dia rela mengantri giliran untuk mendapatkan sepinggan mie rebus yang ingredients-nya adalah kuah dari udang kering dan ada sebutir telur sebagai pelengkap. Saya bilang tak aci nih...bukan vegetarian sejati namanya.

Ketika mendapati berat badannya naik kembali suami saya risau.
Saya bilang : tak pa lah, kan kontrak iklan dengan pil binari majakani patani tu dah habis. tak pa gemuk sikit..."

huahuahua...